Perang urat saraf yang melibatkan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, dan manajer Chelsea, Rafael Benitez, berakhir antiklimaks. Keduanya tetap menunjukkan sikap profesional usai laga MU melawan The Blues, Senin, 6 Mei 2013 dini hari WIB.
Hubungan Fergie dan Benitez belakangan ini memang dikenal tidak harmonis. Keduanya sudah terlibat ketegangan sejak Benitez masih menangani Liverpool. Puncaknya terjadi pada perempatfinal Piala FA awal musim ini di mana keduanya tidak bersalaman usai laga.
Insiden yang sama juga dikhawatirkan bakal terjadi saat Chelsea berkunjung ke markas Setan Merah, Stadion Old Trafford. Apalagi, sebelum pertandingan, Ferguson sempat menyatakan tidak mengharapkan kehadiran Benitez di ruangannya.
Namun, seperti dilansir Dailymail, kekhawatiran itu tidak terbukti. Usai pertandingan, keduanya tetap bersalaman, bahkan sampai dua kali.
"Di akhir pertandingan, saya selalu berjabat tangan dan setelah laga kami selalu bertemu dengan staf dari kedua tim di ruang manajer," kata Ferguson.
"Itulah yang seharusnya dilakukan. Ini merupakan kesempatan untuk sesaat menjauh dari pertandingan," sambung Ferguson. "Anda mungkin hanya bertemu manajer dua kali setahun. Jadi kesempatan untuk menghabiskan waktu satu setengah jam bersama bersama mereka usai laga adalah vital. Anda bisa berdiskusi pekerjaan dan isu lain."
Bertanding di Old Trafford, MU yang sudah memastikan gelar juara Premier League musim ini kalah 0-1. Gol tunggal The Blues lahir dari bunuh diri Phil Jones saat hendak menghalau sepakan Juan Mata.
"Bila kalah, tidak mudah bagi Anda untuk melakukannya. Namun, saya berkata kepada staf saya. 'Pastikan kita bisa. Ini kesempatan kita menunjukkan kalau kita MU. Tidak peduli hasilnya'," katanya.
Mengenai tudingan Benitez yang menganggap Ferguson enggan bersalaman dengannya usai bermain imbang 2-2, Maret lalu, Fergie tidak habis pikir. Dia mengaku tidak sengaja melakukannya.
"Saya tidak tahu dia dapat informasi itu dari mana. Saya tidak pernah melihat dia. Saya tidak tahu kenapa dia pergi dan membuat isu seperti itu. Bagi saya tidak ada masalah. Kami kerap melakukannya, karena bersalaman adalah budaya Inggris," beber pelatih asal Skotlandia itu.
sumber : vivanews