Syadat Rangga Gading jadi korban salah amuk. Reza ingin pelaku dihukum
Syadat Rangga Gading (25 tahun), keponakan penyanyi Reza Artamevia, meregang nyawa. Dia menjadi korban pengeroyokan oleh delapan orang di depan rumahnya di Jalan Ciaul, Sukabumi, Jawa Barat, 5 Mei 2013.
Pengeroyokan terjadi karena korban membela adiknya, Gera Glora, yang diduga berselisih paham dengan warga. Padahal sesungguhnya kedua kakak beradik itu tak punya masalah dengan warga. Warga justru berselisih dengan teman adik korban yang dinilai mengganggu ketenangan warga karena mengendarai sepeda motor dengan suara knalpot berisik.
“Yang dianggap mengganggu entah ke mana, yang dikejar Syadat. Betapa mengenaskan. Padahal almarhum baru sembuh dari sakit. Dia paling khawatir kalau adiknya kenapa-kenapa,” kata Reza.
Polisi mengatakan, para tersangka awalnya menanyakan kepada adik korban, Gera, siapa yang berisik itu. “Dijawab Gera, “Teman saya, memang mau apa?” Bahasa dan suara bernada agak tinggi itu memicu pengeroyokan,” kata Kasatreskrim Polresta Sukabumi, AKP Sulaeman.
Hanya berselang beberapa jam kemudian, polisi menangkap tujuh dari delapan pelaku pengeroyokan. Reza Artamevia berharap pelaku dijatuhi hukuman setimpal.
sumber : vivanews
Syadat Rangga Gading (25 tahun), keponakan penyanyi Reza Artamevia, meregang nyawa. Dia menjadi korban pengeroyokan oleh delapan orang di depan rumahnya di Jalan Ciaul, Sukabumi, Jawa Barat, 5 Mei 2013.
Pengeroyokan terjadi karena korban membela adiknya, Gera Glora, yang diduga berselisih paham dengan warga. Padahal sesungguhnya kedua kakak beradik itu tak punya masalah dengan warga. Warga justru berselisih dengan teman adik korban yang dinilai mengganggu ketenangan warga karena mengendarai sepeda motor dengan suara knalpot berisik.
“Yang dianggap mengganggu entah ke mana, yang dikejar Syadat. Betapa mengenaskan. Padahal almarhum baru sembuh dari sakit. Dia paling khawatir kalau adiknya kenapa-kenapa,” kata Reza.
Polisi mengatakan, para tersangka awalnya menanyakan kepada adik korban, Gera, siapa yang berisik itu. “Dijawab Gera, “Teman saya, memang mau apa?” Bahasa dan suara bernada agak tinggi itu memicu pengeroyokan,” kata Kasatreskrim Polresta Sukabumi, AKP Sulaeman.
Hanya berselang beberapa jam kemudian, polisi menangkap tujuh dari delapan pelaku pengeroyokan. Reza Artamevia berharap pelaku dijatuhi hukuman setimpal.
sumber : vivanews